Indonesia's Foreign Policy Towards Malaysia And Thailand Regarding Rohingya Refugees In Indonesia During The Early Years Of President Joko Widodo's Administration

Authors

  • Mohamad Rifai Master Program of International Relations, Concentration in Diplomacy and International, Faculty of Philosophy and Civilization, Paramadina University, Jakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.36080/jsgs.v2i1.25

Keywords:

Refugees, Indonesian Foreign Policy, Rohingya, Multilateral approach

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki bagaimana Indonesia menanggapi Malaysia dan Thailand terkait pengungsi Rohingya selama awal kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Dalam menganalisis permasalahan ini, konsep pengungsi dan politik luar negeri digunakan sebagai kerangka penelitian. Pendekatan kualitatif diambil dengan menggunakan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa politik luar negeri Indonesia menerapkan pendekatan multilateral dengan mengadakan pertemuan bersama negara asal, negara transit, dan negara tujuan untuk mengatasi masalah migran tidak teratur, khususnya dengan Malaysia dan Thailand. Indonesia memutuskan untuk secara aktif berpartisipasi dalam pertemuan yang diselenggarakan oleh Malaysia, Thailand, dan Indonesia sendiri. Meskipun pertemuan tersebut tidak sepenuhnya menyelesaikan permasalahan pengungsi Rohingya di Indonesia, namun setidaknya membantu mengurangi jumlah pengungsi Rohingya yang memasuki wilayah perairan Indonesia. Selain itu, bantuan yang diberikan oleh Amerika Serikat dalam pertemuan di Bangkok turut berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan dasar pengungsi Rohingya di Aceh.

Abstract: This study aims to explore Indonesia's diplomatic approach towards Malaysia and Thailand concerning Rohingya refugees in Indonesia during the early tenure of President Joko Widodo. To analyze this issue, the research employs the concepts of refugees and foreign policy. Utilizing secondary data, this qualitative study reveals that Indonesia's foreign policy adopts a multilateral strategy by engaging in meetings with countries of origin, transit, and destination to address the challenges of irregular migration, particularly with Malaysia and Thailand. Indonesia opted to actively participate in meetings organized by the governments of Malaysia and Thailand and its own government. Although these meetings did not entirely resolve the issues related to Rohingya refugees in Indonesia, they contributed to alleviating the problem by reducing the influx of Rohingya refugees into Indonesian waters. Furthermore, the assistance provided by the United States during the Bangkok meeting played a role in meeting the basic needs of Rohingya refugees in Aceh.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Akbar, Cholis. 2015. "Sentiment Anti Pengungsi Rohingya Merebak di Thailand." Hidayatullah, 23 Mei. http://www.hidayatullah.com/berita/internasional/read/2015/05/23/70226/sentimen-anti-pengungsi-rohingya-merebak-di-thailand.html.

Alam. 2013. "The Rohingya Problem: Why and How to Move Forward." ARNO, 3 Januari. http://www.rohingya.org/.

Amnesty Internasional. 2015. "Perjalanan Mematikan: Krisis Pengungsi dan Perdagangan Manusia di Asia Tenggara." Amnesti.org.

Ashari, Khasan. 2015. Kamus Hubungan Internasional. Bandung: Nuansa Cendekia.

BBC. 2015. "Pengungsi Rohingya Akan Ditempatkan di Aceh Sampai Setahun." 4 Juni. http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2015/06/150604_indonesia_penempatan_rohingya.

Berita PKS. 2015. "Anis Matta: Indonesia Harus Pimpin ASEAN Tangani Krisis Rohingya." pks.id, 18 Mei. http://pks.id/content/anis-matta-indonesia-harus-pimpin-asean-tangani-krisis-rohingya.

Bhagavan. 2012. "Kerusuhan Rohingya dan Rakhine Bukan Konflik Agama." Bhagavan.com, 16 Agustus. http://berita.bhagavant.com/2012/08/16/kerusuhan-rohingya-dan-rakhine-bukan-konflik-agama.html.

Bonasir, Rohmatin. 2015. "Mengapa Orang-orang Rohingya Melarikan Diri dari Myanmar." BBC Indonesia, 22 Mei. http://www.bbc.com/indonesia/dunia/2015/05/150522_dunia_myanmar_exodus.

Breuning, Marjike. 2007. Foreign Policy Analysis: A Comparative Introduction. New York: Palgrave MacMillan.

Cholis, Akbar. 2015. "Sentiment Anti Pengungsi Rohingya Merebak di Thailand." Hidayatullah, 23 Mei. http://www.hidayatullah.com/berita/internasional/read/2015/05/23/70226/sentimen-anti-pengungsi-rohingya-merebak-di-thailand.html.

Nurhandayani, Diah. 2013. "Kebijakan Pemerintah SBY dalam Penyelesaian Kekerasan Ethnis Muslim Rohingya di Myanmar." Skripsi. http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/24112.

Ferida, Khairisa. 2016. "Melacak Jejak Sejarah Muslim Rohingya di Myanmar." Liputan6.com, 24 November. http://global.liputan6.com/read/2660735/melacak-jejak-sejarah-muslim-rohingya-di-indonesia.html.

FSI-Febui. 2015. "Rohingya." 24 Mei. http://fsi-febui.com/rohingya/.

Yayasan Geutanyoe. 2016. "Hidup Dalam Penantian: Setahun Pengungsi Rohingya di Aceh." http://www.geutanyoe.org/media-center/publication/95-hidup-dalam-penantian-setahun-pengungsi-rohingya-di-aceh.

Heru, Susetyo. 2013. "Solusi Indonesia untuk Rohingya." Heruseusetyo.com, 30 April. https://herususetyo.com/2013/04/30/solusi-indonesia-untuk-rohingya/.

ICJR (Institute for Criminal Justice Reform). 2012. "Melihat Perlindungan Pengungsi di Indonesia." icjr.or.id, 18 Juni. http://icjr.or.id/melihat-perlindungan-pengungsi-di-indonesia/.

Kementerian Luar Negeri. 2009. "Pokok-Pokok Press Briefing Menlu RI," 6 Februari.

Kementerian Luar Negeri. 2016. "Penanggulangan Kejahatan Lintas Negara Teroganisir." Kemlu, 20 Januari. http://www.kemlu.go.id/id/kebijakan/isu-khusus/Pages/Penanggulangan-Kejahatan-Lintas-Negara-Teroganisir.aspx.

Narinjara. 2013. "Taungup Residents Arrested in Muslim Murder Case." Narinjara.com, 18 Juli. http://narinjara.com/taungup-residents-arrested-in-muslim-murder-case/.

Rini, Citra Listya. 2015. "Ini Alasan Jokowi Biarkan Indonesia Tampung Pengungsi Rohingya." Republika.co.id, 24 Mei. http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/05/24/noubwg-ini-alasan-jokowi-biarkan-indonesia-tampung-pengungsi-rohingya.

Simela, Victor Muhammad. 2015. "Masalah Pengungsi Rohingya, Indonesia dan ASEAN." P3DI Mei. Vol. VIII, No. 10/II/P3DI/Mei 2015. http://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_singkat/Info%20Singkat-VII-10-II-P3DI-Mei-2015-7.pdf.

Suaka (Indonesian Civil Society Network for Refugee Right Protection). "Masalah Perlindungan." Suaka.or.id. https://suaka.or.id/publicawareness/id-masalah-perlindungan/.

Syarifudin, Ahmad. 2015. "Cinta untuk Rohingya." humanityirst.id, 23 Juni. http://humanityfirst.id/cinta-untuk-rohingya/.

Tim Kibla Tnet. 2016. "Menumpuknya Pengungsi Rohingya di Johor Timbulkan Problem Sosial." Kiblat.net, 20 Juni. http://m.kiblat.net/2016/06/20/menumpuknya-pengungsi-rohingya-di-johor-timbulkan-problem-sosial/.

UNHCR. 2015. "Hari Pengungsi Sedunia 2015: Dari Malapetaka Laut Hingga Keselamatan: Respon Kemanusiaan Indonesia." http://www.unhcr.or.id/id/hari-pengungsi-sedunia-2015-dari-malapetaka-laut-hingga-kesel

Downloads

Published

2024-01-31

How to Cite

Rifai, M. (2024). Indonesia’s Foreign Policy Towards Malaysia And Thailand Regarding Rohingya Refugees In Indonesia During The Early Years Of President Joko Widodo’s Administration. Budi Luhur Journal of Strategic & Global Studies, 2(1), 57–79. https://doi.org/10.36080/jsgs.v2i1.25

Issue

Section

Articles