Forestry Governance in Indonesia within the European Union - Indonesia FLEGT-VPA Framework (2013-2015)
DOI:
https://doi.org/10.36080/jsgs.v1i1.24Keywords:
FLEGT-VPA, European Union, Indonesia, Forest Governance, Illegal LoggingAbstract
Abstrak: Pengelolaan hutan di Indonesia menjadi sorotan berbagai pihak, baik lokal maupun global. Terdapat empat isu utama yang menjadi tantangan dalam pengelolaan hutan di Indonesia, yakni penegakan hukum yang kurang efektif, kelemahan kapasitas manajemen hutan di tingkat lokasi, kebijakan yang saling tumpang tindih, masalah kepemilikan lahan, serta masalah kecacatan dokumen legalitas dan meningkatnya penebangan liar. Keempat isu ini berdampak langsung pada negara konsumen, termasuk Uni Eropa. Sebagai negara konsumen, Uni Eropa merespons masalah penebangan liar melalui Rencana Tindakan Penegakan Hukum, Tata Kelola, dan Perdagangan Sektor Kehutanan (FLEGT) yang diperkenalkan pada tahun 2003. Rencana ini mencakup kesepakatan kemitraan sukarela (Voluntary Partnership Agreements/VPA) dengan negara-negara mitra, serta Peraturan Kayu Uni Eropa (European Union Timber Regulation/EUTR) yang bertujuan untuk menghentikan peredaran kayu ilegal di pasar UE. Indonesia selaku eksportir kayu UE bergabung ke dalam kemitraan sukarela ini dan berhasil mengimplementasikan FLEGT-VPA pada pertengahan tahun 2011. Penelitian ini difokuskan pada salah satu isu utama yaitu pendapatan dari sektor hutan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kontribusi FLEGT-VPA UE dalam meningkatkan tata kelola kehutanan di Indonesia. Pendekatan deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Hasil akhir penelitian menunjukkan adanya perbaikan dalam tata kelola hutan di Indonesia setelah implementasi FLEGT-VPA UE dari tahun 2013 hingga 2015.
Abstract: Forest management in Indonesia is in the spotlight of various parties, both locally and globally. There are four main issues that pose challenges to forest management in Indonesia, namely ineffective law enforcement, weak forest management capacities at the site level, overlapping policies, land tenure issues, and problems with flawed legality documents and increasing illegal logging. These four issues have a direct impact on consumer countries, including the European Union. As a consumer country, the European Union is responding to the problem of illegal logging through the Forest Law Enforcement, Governance and Trade (FLEGT) Action Plan introduced in 2003. This plan includes Voluntary Partnership Agreements (VPAs) with partner countries, as well as the European Union Timber Regulation (EUTR) which aims to stop the circulation of illegal timber on the European Union (EU) market. Indonesia, as an EU timber exporter, joined this voluntary partnership and successfully implemented the FLEGT-VPA in mid-2011. This research focused on one of the main issues, namely income from the forest sector. The purpose of this research is to analyze the contribution of the EU FLEGT-VPA in improving forestry governance in Indonesia. A qualitative descriptive approach is used in this research. The results of the study show an improvement in forest governance in Indonesia after the implementation of the EU's FLEGT-VPA from 2013 to 2015.
Downloads
References
Amri Mahbub. 2015. Tempo.co. diakses dari https://bisnis.tempo.co/read/news/2015/02/17/090643248/negara-rugi-rp-55-t-gara-gara-industri-pakai-kayu-ilegal,
Boström, M. (2003). How state-dependent is a non-state-driven rule-making project? The case of forest certification in Sweden. Journal of environmental policy & planning, 5(2).
Brusselaers, J., & Buysse, J. (2018). Implementation of the EU-Cameroon Voluntary Partnership Agreement policy : trade distortion, rent-seeking and anticipative behavior. Forest Policy And Economics ; ISSN: 1389-9341 ; ISSN: 1872-7050. https://biblio.ugent.be/publication/8561968
Catherine, P., Morgan, A., & Safira, T. (2023). indonesia-Europe Asymmetry Trade Agreement Post-Brexit UK. Pancasila International Journal of Applied Social Science; 1-9 ; 0000-0000 ; 10.59653/Pancasila.V1i01. https://risetpress.com/index.php/pancasila/article/view/71
Cetera, K. (2022). Degradasi Pemenuhan Tiga Hak Utama Pemantau Independen dalam Sistem Verifikasi Legalitas dan Kelestarian (SVLK) ; Perlindungan Hukum Terhadap Pemantau Independen Kehutanan: Pengaturan dan Tantangannya. Jurnal Hukum Lingkungan Indonesia; Vol. 8 No. 1 (2021): Oktober; 73-117 ; Jurnal Hukum Lingkungan Indonesia; Vol 8 No 1 (2021): Oktober; 73-117 ; 2655-9099 ; 2655-514X ; 10.38011/Jhli.V8i1. https://jhli.icel.or.id/index.php/jhli/article/view/360
Delegation of European Union dan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. 2011. Penguatan Kemitraan Indonesia–UE: Menuju Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA).
Detik.com, “Parlemen Eropa Ratifikasi Perjanjian Perdagangan Produk Hutan Berkelanjutan RI-UE”, diakses dari http://news.detik.com/read/2014/02/28/032918/2510857/10/parlemen-eroparatifikasi-perjanjian-perdagangan-produk-hutan-berkelanjutan-ri-ue?nd771104bcj, pada tanggal 23/10/2016
Dwi Sudharto. 2015. “SVLK dalam Perspektif Puslitbang Hasil Hutan”. Bogor. Forest Governance and Multi Stakeholder Forestry Programme. 2010. Analisis Hukum Teks Voluntary Partnership Agreement antara Indonesia dan Uni Eropa. Jakarta: MFP.
European Union FLEGT VPA Countries, 2019 http://www.euflegt.efi.int/vpa-countries
Halifa Haqqi, A. N. N. (2017). Dampak Perjanjian Forest Law Enforcement Governance And Trade - Voluntary Partnership Agreement Terhadap Eksportir Kayu Indonesia Ke Uni Eropa. Transformasi; Vol. 2 No. 29 (2016): Transformasi ; Transformasi; Vol 2 No 29 (2016): Transformasi. https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/Transformasi/article/view/1740
Indrawati, I. (2017). Peran Sektor Bisnis Dalam Penandatanganan Voluntary Partnership Agreement On Forest Law Enforcement Governance And Trade (Vpa-Flegt) antara Indonesia dan Uni Eropa. GLOBAL INSIGHT JOURNAL; Vol 1, No 1 (2016) ; 2541-318X. http://journal.uta45jakarta.ac.id/index.php/GIJ/article/view/627
Indonesia-EU FLEGT Voluntary Partnership Agreement Report (2011)
Indonesian Economic and Financial Statistics, 2011 https://www.bi.go.id/en/statistik/ekonomi-keuangan/seki/default.aspx
Jose, H. S. (2021). Analisis Dampak FLEGT VPA Terhadap Ekspor Hutan Indonesia Ditengah EU Green Deal. Cendekia Niaga; Vol 5 No 1 (2021): Cendekia Niaga; 100-118 ; 2548-3145 ; 2548-3137 ; 10.52391/Jcn.V5i1. http://jurnal.kemendag.go.id/JCN/article/view/573
Kaukab, M. E., & Sahide, A. (2020). Perjanjian Perdagangan Asimetri Indonesia-Eropa-Inggris Pasca Brexit. Fokus Bisnis : Media Pengkajian Manajemen Dan Akuntansi; Vol 19 No 1 (2020): Fokus Bisnis; 11-18 ; 2623-2480 ; 1693-5209 ; 10.32639/Fokusbisnis.V19i1. http://journal.stieputrabangsa.ac.id/index.php/fokbis/article/view/415
Kementerian Luar Negeri. 2015. Kerangka Acuan Kerja “Outreach Programme: SVLK Indonesia dan FLEGT-VPA RI-Uni Eropa. Praktik Terbaik dan Katalisator Ekspor Kayu Indonesia”. Surakarta, 27 Agustus 2015.
Kementerian Perdagangan RI. 2016. “Tanya-Jawab Kesepakatan Kemitraan Sukarela Indonesia-UE”. Draft laporan KEMENDAG pada rapat VPA di Brussels; April 2016.
Kementerian Perdagangan RI. 2011. Laporan Direktorat Ekspor Produk Pertanian dan Kehutanan periode 2011
Koalisi Anti Mafia Hutan. 2014. Catatan Kritis Koalisi LSM terhadap Legalitas & Kelestarian Hutan Indonesia: Studi Independen Terhadap Sertifikasi SVLK,
Kunkunrat, K., & Hariyadi, R. P. (2017). Kerja Sama FLEGT-VPA (Forest Law Enforcement Government and Trade-Voluntary Partnership Agreement) Indonesia-Uni Eropa dalam Peningkatan Ekspor Produk Hasil Hutan Indonesia ke Uni Eropa. TRANSBORDERS: International Relations Journal; Vol. 1 No. 1 (2017): TransBorders: International Relations Journal; 50-60 ; 2598-9200 ; 2598-7399 ; 10.23969/Transborders.V1i1. https://journal.unpas.ac.id/index.php/transborders/article/view/743
Krasner, Stephen D. 1983. Structural Causes And Regime Consequences: Regime as Intervening Variables, in International Regime, (Ithaca: Cornell University Press)
Laporan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2015. Direktorat Penegakan Hukum Tindak Pidana Lingkungan dan Kehutanan (PHP LHK) Direktorat Jenderal Perlindungan dan Pelestarian Alam
Laporan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2015. Ditjen Bina Usaha Kehutanan Perdirjen BUK P.14/2014 jo. P.1/2015
Leśniewska, F., & McDermott, C. L. (2014). FLEGT VPAs: Laying a pathway to sustainability via legality lessons from Ghana and Indonesia. https://eprints.soas.ac.uk/21036/
Lessons from the EU FLEGT Action Plan, 2014 http://www.euflegt.efi.int/vpa-countries
Lung, F. D. L. (2018). The Effect of Forest Law Enforcement, Governance and Trade Voluntary Partnership Agreements (FLEGT VPA) on the Policy of Using the Timber Verification and Legality System (SVLK) on Export of Indonesian Timber and Wood Products to the European Union. Verity: Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional (International Relations Journal); Vol 10, No 19 (2018): January - June; 49-62 ; 2614-0470 ; 2086-5554. http://ojs.uph.edu/index.php/JHIV/article/view/1310
Maryudi, A., Acheampong, E., Rutt, R., Myers, R., & McDermott, C. (2020). “A level playing field”? – What an environmental justice lens can tell us about who gets leveled in the forest law enforcement, governance and trade action plan. https://doi.org/10.1080/08941920.2020.1725201
McDermott, C. L., Noah, E., & Cashore, B. (2008). Differences that ‘matter’? A framework for comparing environmental certification standards and government policies. Journal of Environmental Policy and Planning, 10(1).
Mohammad Rizal Ilham Surur, 071411233028. (2018). Pengaruh Implementasi Rencana Aksi EU FLEGT-VPA Terhadap Tata Kelola Hutan Indonesia (2014-2016). http://repository.unair.ac.id/76246/
Nofitra, Riyan. 2014. Tempo.co. diakses dari https://nasional.tempo.co/read/news/2014/06/27/206588473/tersangka-pembakaran-hutan-di-riau-60-orang.
Pusat Kebijakan Regional dan Bilateral Kementerian Keuangan RI. 2011. Kajian Kerja Sama Bilateral Indonesia-Uni Eropa dalam Bidang Ekonomi dan Keuangan. Jakarta.
Putri, K. A. P. (2020). Indonesian Government’s Strategies on Obtaining Market Access of Wood Products in EU Countries with Forest Law Enforcement, Governance and Trade - Voluntary Partnership Agreement (FLEGT-VPA) (2007-2016). Nation State: Journal of International Studies; Vol. 3 No. 2 (2020): December; 114 - 129 ; 2621-735X ; 2620-391X ; 10.24076/NSJIS.2020v3i2. https://jurnal.amikom.ac.id/index.php/nsjis/article/view/335
Rahmanta Setiahadi, S. R. Kartika Sari, Ahmad Maryudi, Julia Kalmirah, & Liliana Baskorowati. (2020). Monitoring Implementation Impact of the EU-Indonesia’s VPA on SME Livelihood. International Journal of Forestry Research, 2020. https://doi.org/10.1155/2020/4327802
Rovihandono, Rio. 2013. Apa dan Bagaimana SVLK?. Jakarta: MFP II. Sari, S., & Nirmala, M. P. (2020). Kerjasama Indonesia-Uni Eropa Dalam Mengoptimalkan Implementasi Reducing Emissions From Deforestation And Forest Degradation (REDD+). Jurnal Dinamika Global; Vol 4 No 02 (2019): Jurnal Dinamika Global; 249-268 ; 2684-9399 ; 2548-9216 ; 10.36859/Jdg.V4i02. https://ejournal.fisip.unjani.ac.id/index.php/jurnal-dinamika-global/article/view/133
Setyowati, A., & McDermott, C. (2016). Commodifying legality? Who and what counts as legal in the Indonesian wood trade. https://doi.org/10.1080/08941920.2016.1239295
SILK online, 2015 https://silk.menlhk.go.id/app/Upload/repos/20190625/474ca47f62547eda0d4d0127a3b973ff.pdf
The Practical Guide to the EUTR No. 995/2010 European Parliament and The Council 2010 https://eurlex.europa.eu/LexUriServ/LexUriServ.do?uri=OJ:L:2010:295:0023:0034:EN:PDF
Warta Ekonomi. 2016. “RI Pelopori Ekspor Kayu Legal”. diakses dari http://wartaekonomi.co.id/read/2016/05/10/99856/ri-pelopori-ekspor-kayu-legal.html,
Wawancara dengan Bapak Reinhard Sinaga, Kepala Seksi Sub Direktorat III yang menangani Uni Eropa, Direktorat Kerjasama Intra Kawasan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Jakarta 29/9/2016
Wibowo, A., & Giessen, L. (2018). From voluntary private to mandatory state governance in Indonesian forest certification: Reclaiming authority by bureaucracies. Forest and Society; Vol. 2 No. 1 (2018): APRIL; 28-46 ; 2549-4333 ; 2549-4724. http://journal.unhas.ac.id/index.php/fs/article/view/3164
Wiersum, K. F., & Elands, B. H. M. (2013). Opinions on legality principles considered in the FLEGT/VPA policy in Ghana and Indonesia. Forest Policy and Economics 32 (2013) ; ISSN: 1389-9341. https://research.wur.nl/en/publications/opinions-on-legality-principles-considered-in-the-flegtvpa-policy
Yoga Hadiprasetya, & Jin-Oh Kim. (2022). Understanding Stakeholders’ Perspectives on the Indonesia–EU FLEGT-VPA Scheme Implementation. Forests, 13(1762), 1762. https://doi.org/10.3390/f13111762.